Ketemu lagi..?? heyhey.. aku posting teks drama, Ya? Ya? Ya?
1) Tema : Persahabatan
2) Tokoh :
a. Varrissa (Antagonis) : Anak yang sombong, maunya menang sendiri, merasa dirinya paling baik.
b. Erlla(Antagonis) :Pendendam, tidak suka melihat kebahagiaan orang lain, mudah cemburu.
c. Bejo(Antagonis) :Pendendam, tidak senang jika ada orang yang mengunggulinya, selalu membela dan mematuhi apa yang dikatakan Erla.
d. Hasyim (Protagonis) :Orang yang baik, rendah hati, suka makan.
e. Sasha (Protagonis) :Pandai, suka membantu, peduli, suka menasehati.
<!--[if !supportLists]-->f.<!--[endif]--> Merlyn (Protagonis) :Lamban, baik hati, lembut, suka menolong
3. Sinopsis:
Kertas Desain Varrisa
Drama ini menceritakan seorang gadis bernama Varrisa yang bersekolah di Veracrus Art School, sebuah sekolah seni khusus untuk mendesain. Akan tetapi ia sangatlah sombong karena prestasinya. Sehingga kedua sahabatnya Erla dan Bejo berkhianat dengannya karena kesombongannya itu. Mereka berusaha membakar kertas desain milik Varrisa yang akan digunakan untuk lomba. Tapi usaha mereka berhasil di gagalkan oleh Shasa, Hasyim dan Merlyn.
TEKS DRAMA :
Adegan I
Siang itu, musim dingin di taman sekolah Veracrus Art School beberapa orang siswa sedang berbincang-bincang.
Hasyim : “Wah, ini enak sekali ya? Jarang-jarang kita bisa makan enak seperti ini.” (sambil memakan camilan)
Sasha : “Tapi, menurut artikel yang aku baca di internet, makanan seperti itu gak baik untuk kesehatan, nanti bisa obesitas lohh.” (sambil menunjuk makanan Hasyim)
Merlyn : “Benar tuh, nanti kamu tambah gendut.” (sambil mengacungkan jarinya ke arah Hasyim)
Kemudian, datanglah Varissa, Erlla dan Bejo.
Varissa : “Eh tiga sekawan, gimana kabarnya?” (Sambil membawa beberapa buku)
Hasyim, Sasha dan Merlyn : “Kami sehat, Varissa yang sombong.” (Sambil menatap tajam Varissa)
Varissa : “Tapi, asal kalian tahu ya, aku adalah siswa terbaik di sekolah ini, begitu juga di Indonesia, aku sudah mendapat banyak penghargaan.”
Bejo : “Dasar sombong.” (mengatakan dengan lirih)
Varissa : “Nih bawakan tasku.” (sambil mengulungkan tas kepada Erlla)
Erlla : “Aah, udahlah kita pergi saja dari sini.” (Sambil menarik tangan Varissa)
Adegan II
Di lorong sekolah, Varissa, Erlla dan Bejo berjalan menyusuri lorong sambil memutarkan pandangannya kearah dinding. Tiba-tiba saja, mata Varissa tertuju pada sebuah poster lomba.
Varissa : “Wah, apa ini? Lomba? Aku mau ikutan ahh!” (Matanya berbinar-binar sambil memegangi poster)
Erlla : “Apa itu? Lomba? Ah aku ikut!”
Varissa : “Apa? Ikut? Hah, jangan coba-coba untuk ikut, kamu itu hanya akan kalah, dan nantinya kamu akan kecewa. Yang menang itu pasti aku.” (dengan sombong, sambil meninggalkan Erlla dan Bejo)
Bejo : “Tapi kan Erlla juga bisa menang.”
Erlla : “Lihat saja, aku akan tunjukkan bagaimana menderita seperti yang aku rasakan sekarang ini, lihat saja Varissa, aku akan balas dendam kepada mu.” (Kata Erlla di dalam hati, sambil menampakkan muka sadis)
Adegan III
Seminggu kemudian, para siswa tersebut berkumpul di gedung Veracrus Art School dimana perlombaan dilaksanakan.
Varissa : “Heh, lihat desain ku, bagus kan?” (Sambil menunjukkan kertas desainnya)
Merlyn : “Eh Varissa, kamu ikut lomba juga ya?” (Kaget melihat Varissa)
Varissa : “Tentu dong, lho kalian juga?” (Sambil menunjuk Hasyim, Sasha dan Merlyn)
Merlyn : “Tentu, kami juga gak mau kalah!”
Varissa : “Tapi kalian tau kan, kalau yang menang itu pasti aku!” (Dengan nada tinggi)
Erlla : “Ya, mungkin saja.” (Sambil mengangguk)
Adegan IV
Karena saking sakit hatinya, Erlla menjadi begitu benci dengan Varissa, karena Varisssa selalu sombong dan selalu meremehkan Erlla, bahkan Varissa selalu menganggap Erlla itu tak ada dalam kehidupannya. Lalu, Erlla mencari cara bagaimana menjatuhkan Varissa. Dan Erlla pun memanggil Bejo.
Erlla : ”Aku tidak terima, jika Varissa menjadi pemenang dalam perlombaan ini. Bejo, kemari!” (Sambil melambaikan tangannya kepada Bejo)
Bejo : “Ada apa?”
Erlla : “Aku tahu, selama ini kamu bertingkah laku seolah-olah setia pada Varissa, tapi aku tahu bahwa kamu tidak suka dengan sikapnya. Dan aku tidak terima jika Varissa menang.”
Bejo : ”Lalu?”
Erlla : “Curi kertas desain Varissa, sembunyikan lalu kita bakar.”
Bejo : ”Oke, aku mengerti.”
Erlla : “Maafkan aku Varissa, tapi aku sudah lelah untuk setia” (kata Erlla di dalam hati)
sAdegan V
Ketika hendak pergi ke toilet, Varissa meninggalkan kertas desainnya di atas meja. Dan kebetulan Bejo melihatnya, saat itu juga Bejo langsung mengambilnya danmenyembunyikan di balik perapian dekat asrama. Keluar dari toilet, Varissa sangat terkejut mendapati kertasnya tidak ada diatas meja.
Varissa : “Loh, dimana kertas kertasku, tadi aku menaruhnya diatas meja. Kenapa tidak ada? Aduh bagaimana ini?” (Mencari-cari kertas sambil menangis)
Kemudian datanglah Sasha yang mendapati Varissa yang sedang menangis.
Sasha : “Mengapa kamu menangis?” (Raut muka khawatir)
Varissa : “Kertas desain ku ilang, bagaimana ini?”
Sasha : “Apa? Hilang? Ya sudah berhentilah menangis Varissa, aku akan membantumu mencari kertasnya.”
Adegan VI
Setelah itu Sasha mengadukan apa yang dialami Varissa kepada teman-temannya.
Sasha : “Heii..teman-teman, ada kabar buruk, kertas desain Varissa hilang.” (raut muka sedih)
Hasyim : “Bagus dong, itu artinya kita gak punya saingan yang sombong.”
Sasha : “Tapi aku kasihan pada Varissa. Aku tidak tega melihatnya menangis. Bagaimana kalau kita bantu saja?”
Merlyn : “Bener tuh, kita sebagai manusia harus tolong-menolong.”
Hasyim : “Ah, terserahlah.”
Adegan VII
Dan akhirnya, mereka bertiga mencari kertas itu. Merlyn mencari di dekat asrama, Hasyim di lorong dan Sasha di dekat ruang olahraga. Tiba-tiba Merlyn menemukan sebuah kertas.
Merly : “Apa ini? Ah cuma sampah.” (Membuang kertas itu)
Hasyim : “Sudah temukan kertas itu?” (Sambil menunjuk Varissa)
Sasha : “Belum, kamu?” (Sambil menunjuk Merlyn)
Merlyn : “Eh, tapi ngomong-ngomong bentuk kertasnya itu seperti apa?”
Hasyim :“Jadi dari tadi kamu belum tau bentuknya? Pokoknya itu kertas warnanya biru terus ada gambarnya.”(Dengan nada kesal).
Merlyn : “Ooo, kertas biru…kertas biru.” (sambil mengingat-ingat sesuatu)
Adegan VIII
Kemudian mereka menemui Varissa.
Sasha : “Maaf, kami gak bisa menemukan kertas itu.” (Dengan nada menyesal).
Varissa : “Udahlah, kalian gak usah bantu aku lagi. Aku bias ngerjain ini sendiri.”
Merlyn : “Eh tadi kayaknya aku ingat sesuatu. Tadi waktu di perapian aku nemuin kertas biru, ada gambarnya.”
Varissa : “Lha itu pasti punyakku. Ayo coba kita ke sana!”
Adegan IX
Kemudian pergilah mereka ke perapian. Ketika sampai di sana mereka mendapati Bejo dan Erla yang akan membakar kertas milik Varissa.
Bejo : “Eh ada Varissa!” (Sambil memukul pundak Erlla)
Hasyim : “Apa yang ada di sakumu itu?”
Erlla : “Bukan apa-apa kok.”
Sasha : “Trus kenapa kamu bawa korek Jo?”
Bejo : “Eh anu…ini…buat bakar ker…ker…kerapian eh bukan perapian.” (Sambil membawa korek dan gugup)
Hasyim : “Jadi, yang ada di sakumu itu apa, coba keluarkan!”
Varissa : “Ea coba keluarkan, cepat keluarkan!”(Memaksa dengan kasar)
Erlla : “Gak mau!” (Mencoba untuk lari)
Bejo dan Erla berusaha untuk lari tapi berhasil dihentikan oleh Hasyim. Dan Varrisa menarik tangan Erla sehingga terjatuh, dan kertas yang ada di sakunya juga ikut terjatuh dan keluar dari sakunya.
Varissa : “Jadi kalian pelakunya?”
Erlla : “Tapi kan yang bakar Bejo!” (Menuduh Bejo)
Bejo : “Enak aja, orang yang nyuruh kamu kok.” (Ganti menuduh)
Bejo : “Enak aja, orang yang nyuruh kamu kok.” (Ganti menuduh)
Erlla :“Oke aku ngaku ini semua aku lakukan karena Varissa memang sombong, aku benci sama dia. Ini semua gak adil, kenapa semuanya hanya untuk Varissa yang sombong itu. Aku pengen dia merasakan seperti apa yang aku dan Bejo rasakan.”
Sasha :“Udahlah kalian maafan aja kita adalah teman dan teman harus saling memaafkan.”
Varissa :“Oke, karena aku adalah orang yang baik maka aku akan minta maaf.” (Sambil menjulurkan tangannya)
Dan akhirnya mereka pun saling memaafkan satu sama lain.
Karya : Nisrina yang punya blog nurkhasna.blogspot.com, trus fauzi, ikhsan... ikhsansuccess.blogspot.com, mimin, imel.... melaty-imil.blogspot.com dan aku pasya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar